Welcomes Telegram group ! Link Button

Manfaat Pupuk Kalium (K2O) Untuk Tanaman

Hama tungau (Mites) dijumpai pada semua jenis tanaman cabai, baik cabai besar, cabai merah keriting dan cabai rawit. Hama tungau (Mite) berada dan bersembunyi di balik daun cabai, terutama daun muda. Hama tungau menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun di dalam jaringan mesofil hingga jaringan itu rusak. Akibatnya klorofil pada daun menjadi rusak dan menghambat proses fotosintesis tanaman. Keterlambatan penanganan bisa menyebabkan kerusakan akut. Serangan parah bisa menyebabkan tanaman cabai tidak berbuah sama sekali, bahkan mati. Hama tungau bisa menyerang tanaman cabai dimusim hujan maupun musim kemarau.Namun serangan parah umumnya terjadi pada musim kemarau. Hal ini disebabkan karena hama tungau lebih cepat berkembang biak pada kondisi kering. Telur-telur tungau dapat menetas dalam waktu 3 hari. Menjadi tungau dewasa secara seksual dalam waktu 5 hari setelah menetas. Pengendalian Hama Tungau Secara Kimiawi: 1). Melakukan penyemprotan segera setelah ditemui adanya gejala serangan hama tungau, 2). Penyemprotan insektisida kimia dilakukan apabila pestisida nabati tidak mampu lagi mengendalikan hama tungau, 3). Menggunakan 2 jenis bahan aktif akarisida atau lebih secara bergantian untuk menghindari kekebalan hama tungau terhadap bahan aktif tertentu, 4). Interval penyemprotan 2-3 hari sekali atau disesuaikan dengan tingkat serangan, 5). Penyemprotan dilakukan pada pagi atau sore hari, 6). Semprotkan akarisida dari bawah dan dari atas daun cabai, 7). Gunakan pestisida (akarisida) sesuai dengan dosis yang dianjurkan (tidak lebih atau kurang). Bahan Aktif Insektisida untuk Mengendalikan Hama Tungau 1.Abamectin ; Agrimec 18EC Abacel 18EC Alfamex 18EC Caleb Tin 18EC Catez 18EC Cronus 18EC Demolish 18EC Jargon 20EC Mitigate 18EC Numectin 20EC Starmex 18EC 2.Diafentiuron : Agus 500SC Magnitude 500SC Pegasus 500SC 3.Piridaben : Agridan 150EC Nomite 140EC Promite Plus 20/20WP Pyridaben 95TC Samite
Butiran Pink

Unsur hara kalium (K) sebenarnya banyak terdapat dalam tanah, namun hanya sebagian kecil yang dapat diserap oleh tanaman yaitu yang larut dalam air atau yang dapat dipertukarkan (dalam koloid tanah). Koloid liat dan humus dapat melakukan pertukaran ion, yaitu pertukaran kation-kation yang terjerap dengan kation-kation yang terdapat bebas di dalam air tanah. Adapun urutan pertukaran dari yang paling sukar ke yang paling mudah adalah : H, Ba, Mg, K, NH4, dan Na.

Unsur kalium merupakan unsur hara yang tergolong memiliki tingkat mobilitas tinggi, selain N dan Na. Suatu unsur hara dapat dikatakan mobil jika ia dapat disalurkan lagi dalam bagian tumbuhan atau tanaman, jika pada suatu saat telah tersimpan dalam salah satu bagian tumbuhan dan pada bagian lain kekurangan unsur hara tersebut.

Unsur hara kalium mudah didapatkan pada produk pupuk buatan, antara lain KCL (Kalium Clorida), K2SO4 (Kalium Sulfat), dan KNO3 (Kalium Nitrat). Pada pupuk KCl mengandung 45% K2O dan Khlor, bersifat higroskopis dan reaksi agak asam. Kalium Sulfat (K2SO4) atau lebih dikenal dikalangan petani dengan nama pupuk ZK, memiliki kandungan 48-52% K2O. Sementara pupuk KNO3 (Kalium Nitrat) mengandung 13% nitrogen dan K2O lebih rendah, yakni 44%. Pupuk KNO3 bereaksi netral, tidak asam maupun basa.

Unsur hara dari kalium (K2O) mampu mengatur kinerja stomata daun, yaitu untuk membantu proses fotosintesis (proses pembuatan makanan pada tumbuh-tumbuhan dengan manfaat sinar matahari, karbondioksida, dan air), proses transpirasi (proses penguapan air dari permukaan tanah), serta untuk melakukan pencegahan atas hilangnya air dari tanaman. Hal tersebut akan menjadikan tanaman lebih tahan terhadap resiko terjadinya stress dan kekeringan yang akhirnya menyebabkan tanaman mati sebelum dapat menghasilkan buah.

Pengaplikasian pupuk kalium akan sangat tepat pada saat tanaman sudah mulai memasuki masa berbunga. Hal ini akan dapat membantu meningkatkan aktivitas pembentukan hasil biji maupun buah pada tanaman. Sehingga dapat menghasilkan biji atau buah yang sempurna, serta dapat mengurangi resiko kerusakan saat hasil panen tersebut diangkut maupun pada masa penyimpanan.

Unsur hara kalium (K) memiliki beberapa fungsi antara lain ;

1. Berperan dalam pembentukan pati,
2. Mempengaruhi penyerapan unsur – unsur lainnya,
3. Mengatur pernapasan dan penguapan (pembukaan stomata)
4. Membantu proses fisiologis dan proses metabolik dalam sel,
5. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit dan kekeringan,
6. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar,
7. Mengaktifkan enzim asetik thiokinase, pirivat kinase, glutamilsistein sinterase, formil tetrahidrofolatsintetase, suksinil CoA sintetase, induksi nitrat reduktase, sintesis tepung, dan ATP ase.
8. Memacu translokasi karbohidrat dari daun kebagian tanaman lainnya,
9. Membantu pembentukan protein dan karbohidrat,
10. Menguatkan batang,
11. Meningkatkan kualitas buah (misalnya menguatkan rasa)post section Don't remove this section, otherwise theme will crash.

Rate this article

Getting Info...

About Post Author

Cookies Consent

This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website.

Cookies Policy

We employ the use of cookies. By accessing Plus UI, you agreed to use cookies in agreement with the Plus UI's Privacy Policy.

Most interactive websites use cookies to let us retrieve the user’s details for each visit. Cookies are used by our website to enable the functionality of certain areas to make it easier for people visiting our website. Some of our affiliate/advertising partners may also use cookies.